Studi Tiru SD Bandar Lampung Dibutuhkan Guna Tingkatkan Kualitas Pendidikan dan Kompetensi Kepala Sekolah

BANDAR LAMPUNG80 Dilihat
banner 468x60

ILUSTRASI


SIGER.NEWS- Kepala sekolah dasar (SD) se-Kota Bandar Lampung, secara tegas kompak menyesalkan adanya isu melalui pemberitaan yang menyatakan rencana kegiatan studi tiru ke Provinsi Bali memberatkan kepala sekolah.

banner 336x280

Pernyataan itu dilontarkan sejumlah kepala SD yang mewakili SD se-Bandar Lampung, mengenai adanya tuduhan kepada pengurus kelompok kerja kepala sekolah (KKKS) SD yang dinilai memaksa untuk mengikuti kegiatan tersebut.

Seperti dikatakan Kepala SDN 1 Segala Mider, Dentiana Saleh, Jumat, 9 Agustus 2024 yang mengaku geram atas pemberitaan tersebut. Justru, studi tiru dibutuhkan guna meningkatkan kualitas pendidikan dan kompetensi kepala sekolah.

“Setelah membaca pemberitaan pagi ini pada salah satu media lokal Lampung mengenai rencana studi tiru kami yang katanya memberatkan kepala sekolah adalah berita sesat dan provokatif. Secara pribadi saya tetap ikut,” ujar Dentiana.

Menurut dia, studi tiru yang merupakan permintaan dari kepala SD se-Bandar Lampung, ini merupakan hal positif guna memperoleh perspektif baru melalui keunggulan-keunggulan sekolah yang akan dikunjungi.

“Dengan mengunjungi sekolah yang dinilai unggul, kami dapat berinteraksi dengan sesama pendidik bagaimana metode pembelajaran, pengembangan keterampilan teknologi, dan sebagainya. Hal itulah yang ingin kami ketahui,” katanya.

Melalui kegiatan tersebut juga, lanjutnya, dapat meningkatkan motivasi guru dalam mendidik siswa di sekolahnya masing-masing. “Adanya pemberitaan ini justru ingin menghambat peningkatan mutu pendidikan di Kota Bandar Lampung,” sesalnya.

Senada dikatakan Kepala SDN 1 Labuhan Dalam, Mardiana, yang juga turut menyesalkan adanya pemberitaan negatif mengenai rencana studi tiru tersebut. Katanya, kegiatan itu justru menambah wawasan dan pengetahuan kepala sekolah.

“Sekolah tentunya mempunyai tanggung jawab untuk meningkatkan mutunya. Salah satu upaya melalui studi tiru dengan berkunjung ke sekolah yang lebih unggul guna memotivasi kami untuk berinovasi mengenai pendidikan,” ujarnya.

Mengenai adanya oknum kepala sekolah yang keberatan untuk mengikuti studi tiru yang rencananya akan difasilitasi KKKS SD Bandar Lampung, ia menyarankan untuk menyampaikan hal itu langsung kepada pihak terkait.

“Kalau tidak mau ikut (studi tiru) jangan mengadu domba antarkepala sekolah melalui media. Ini sama saja duri dalam daging, bisanya munafik. Jangan di depan saja yang bagus ternyata di belakang menggunting dalam lipatan,” pribahasanya.

Ia mengatakan, studi tiru ini sifatnya ajakan dan bukan paksaan. “Oknum kepala sekolah yang mencoba memprovokasi, ini hanya ingin memecah belah dan mengadu domba antarkepala sekolah. Secara pribadi saya tetap ikut,” katanya.

Terpisah, Kepala SDN 1 Sukaraja, Septi Iswarini, menambahkan bahwa studi tiru yang rencana akan mengunjungi sejumlah SD di Provinsi Bali, merupakan program kerja kepala sekolah yang akan difasilitasi KKKS SD Bandar Lampung.

Adapun biaya yang akan dikeluarkan untuk studi tiru per kepala sekolah sebesar Rp4,85 juta. Nilai tersebut nantinya akan digunakan untuk kebutuhan setiap kepala sekolah selama pelaksanaan kegiatan.

“Ketemunya besaran biaya itu justru dari perhitungan para kepala sekolah sendiri. Sebab, uang itu akan digunakan untuk pembelian tiket pesawat, penginapan, makan dan minum, dan akomodasi lainnya,” beber dia.

Kesempatan itu, ia mengimbau kepada oknum kepala sekolah yang tidak bersedia ikut studi tiru untuk dapat menyampaikan langsung kepada KKKS SD sebagai wadah berkumpulnya kepala sekolah.

“Kepada kawan-kawan yang keberatan tolong sampaikan saja. Sebab ini sifatnya tidak dipaksakan. Tolong sadar diri jangan fitnah kami karena fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan. Hal ini sangat merugikan kepala sekolah,” ujarnya.

“Akhirnya, kami yang akan mengikuti studi tiru kena imbasnya. Insyaallah masih banyak kepala sekolah masih berfikir positif dibandingkan segelintir oknum kepala sekolah tersebut. Kami insyaallah akan tetap berangkat,” optimisnya.

Kepala SDN 2 Palapa Sarifah juga turut menyesalkan adanya pemberitaan negatif mengenai studi tiru yang akan diikuti para kepala SD Bandar Lampung. Katanya, studi tiru ke Bali untuk menambah pengetahuan kepala sekolah.

“Kami sudah mengumpulkan uangnya secara pribadi dari menyisihkan uang sertifikasi yang kami dapat, dan bukan dari dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah). Jadi jangan sampai dibatalkan program baik ini,” harapnya.

Menurut dia, menjadi pemimpin pembelajaran di sekolah membutuhkan kesungguhan dan pengorbanan dari kepala sekolah. Sehingga, ia mengajak kepala sekolah lainnya untuk dapat berfikir positif mengenai hal ini.

“Untuk memajukan pendidikan tidak semudah membalikkan telapak tangan, namun butuh perjuangan. Salah satu upaya memajukan sekolah yakni belajar dari sekolah yang sudah baik, salah satunya melalui kegiatan studi tiru,” pesannya.

Di sis lain, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bandar Lampung, Mulyadi Syukri, juga turut menanggapi isu terkait rencana kegiatan studi tiru yang akan dilakukan kepala SD Bandar Lampung.

Studi tiru yang menjadi keinginan para kepala sekolah tersebut, kata dia, berdasar informasi dihimpun dari pengurus KKKS SD Bandar Lampung akan diikuti 129 kepala SD negeri dan swasta di Bandar Lampung.

“Informasinya ada 129 kepala sekolah yang akan ikut. Ternyata dari jumlah itu ada tujuh kepala sekolah membatalkan karena memasuki purna bakti dan uangnya pun sudah dikembalikan. Jadi yang akan ikut ada 122 kepala sekolah,” ujarnya.

Namun sebelum diberangkatkan, kata dia yang mewakili Kepala Disdikbud Bandar Lampung itu, masing-masing kepala sekolah diminta untuk membuat surat pernyataan sebagai bentuk kesediaan mengikuti kegiatan studi tiru tersebut.

“Kegunaan surat pernyataan itu agar ke depan kepala sekolah tidak saling menyalahkan. Karena kegiatan ini yang menyusun adalah kepala sekolah sendiri bukan dari Disdikbud Bandar Lampung,” kata dia.

Bila terdapat keberatan dari kepala sekolah untuk mengikuti studi tiru, maka uang yang sudah terlanjur dititipkan kepada pengurus KKKS SD akan dikembalikan kepada yang bersangkutan. “Uangnya ada dan rimbanya pun jelas,” tuturnya.

Ia menambahkan, mengenai rencana keberangkatan studi tiru ke Bali, akan dimusyawarahkan kembali oleh pengurus KKKS SD dan para kepala sekolah. “Waktunya sedang dalam musyawarah, tapi yang saya tangkap semua yang sudah mendaftarkan diri tetap ingin ikut,” tandasnya. (TIM)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *