SIGER.NEWS – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Lampung H Puji Raharjo menyerahkan sapi kurban dari Presiden Joko Widodo untuk Provinsi Lampung. Sapi berjenis brangus ini memiliki bobot hampir 1 ton yakni 920 kilogram. Sapi ini bernama Bobon yang merupakan sapi hasil pemeliharaan seorang warga Provinsi Lampung di Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan.
Mewakili presiden, Kakanwil menyerahkan Si Bobon kepada panitia kurban di Masjid Al-Kautsar yang berlokasi di Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung. Dengan adanya bantuan dari presiden, Kakanwil berharap manfaat daging dari Si Bobon dapat dinikmati dengan rasa syukur oleh masyarakat.
Kakanwil berharap pengelolaan hewan kurban mulai dari penyembelihan, pengelolaan, dan distribusi dilakukan dengan sebaik mungkin. Untuk memastikan keabsahan dari penyembelihan, ia berharap orang yang menyembelih sudah berpengalaman, profesional, dan memiliki kompetensi dalam bidangnya.
“Penyembelihan merupakan proses yang sangat penting dalam menentukan kehalalan dari hewan kurban. Pengalaman menjadi hal yang sangat penting,” ungkapnya.
Selain itu ia juga mengingatkan masyarakat yang akan berkurban untuk dapat memastikan hewan kurban memenuhi kriteria yang telah ditentukan oleh agama Islam dan juga kesehatan.
Di antaranya adalah usia yang cukup, sehat, dan tidak cacat ataupun sakit. Dengan hal ini, maka kehalalan dan kesehatan dari hewan kurban yang akan dibagikan bisa dipastikan baik. Terlebih daging dari hewan kurban tersebut nantinya akan dikonsumsi oleh orang banyak.
Ibadah berdimensi sosial
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa ibadah kurban merupakan wujud syukur atas diberikannya nikmat yang banyak dalam kehidupan ini oleh Allah swt. Selain memiliki dimensi vertikal yakni semakin mendekatkan diri kepada Allah, kurban juga memiliki dimensi sosial yakni berbagi rezeki dengan orang lain.
“Dalam ibadah ini, kita harus mengeluarkan uang untuk membeli hewan kurban dan dibagi-bagikan kepada orang lain. Tentu tidak semua orang mau mengeluarkan hartanya untuk melakukan hal ini” ungkapnya.
Umat Islam harus yakin bahwa dengan kepasrahan harta yang digunakan untuk berkurban di jalan Allah, maka Allah akan menggantinya dengan yang lebih banyak lagi. (*)