SIGER.NEWS – Siswa kelas 10 Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 10 Bandar Lampung mengikuti kegiatan Karakter Building, di Satuan Brimob Polda Lampung, pada 10-11 Desember 2024.
Dimana, Sebanyak 307 siswa sekolah tersebut mengikuti kegiatan karakter building. Kegiatan tersebut dilaksanakan guna mengisi waktu siswa usai mengikuti sumatif akhir semester (SAS) semester ganjil pada tahun ajaran 2024/2025, bertujuan membangun karakter siswa menjadi lebih baik.
“Biasanya usai SAS siswa class meeting. Tapi kali model lain untuk pembinaan anak, salah satunya melalui karakter building,” ungkap Kepala SMAN 10 Bandar Lampung, Drs. Suharto, M.Pd, di Satbrimob Polda Lampung, Rabu (11/12/2024).
Suharto menambahkan, untuk materi pokok disampikan kepada siswa yakni, kegiatan peraturan baris berbaris (PBB), materi antinarkoba dan anti radikalisme serta nasionalisme. “Materinya teori dan praktik,” jelasnya.
Lanjut Suharto, materi tersebut diberikan agar siswa lebih memiliki jiwa dan semangat yang tinggi, tangguh dan mandiri, serta cinta dengan Tanah Air. “Hal itu harus ditanamkan secara dini dan berkesinambungan kepada siswa,” ujarnya.
Selain materi-materi pokok, lanjutnya, siswa juga diberikan materi lain yang disisipkan melalui permainan yang menarik. “Materinya itu untuk membangun kekompakan, kebersamaan, semangat, dan gotong royong,” tuturnya.
Melalui kegiatan karakter building, Suharto berharap, para siswa tersebut akan terbiasa dengan hidup tertib, bersih, disiplin, bergotongroyong, dan mandiri, baik saat berada di lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat.
“Kami ingin karakter siswa terbangun melalui proses yang tidak hanya dilakukan oleh guru di sekolah, tapi juga memberdayakan lembaga lain yang potensial dalam rangka membentuk karakter siswa,” terangnya.
Sementara itu, Komandan Satbrimob Polda Lampung Kombes Pol Yustanto Mujiharso, S.I.K., M.Si mengatakan, memberikan materi karakter building kepada siswa untuk membentuk kepribadian dan prilaku yang taat dan patuh terhadap aturan.
“Melalui kegiatan tersebut diharapkan siswa di kemudian hari akan menjalani kehidupan sesuai norma-norma yang berlaku. Untuk itu kegiatan ini penting ditanamkan kepada siswa sejak dini,” tutupnya. (*)