Peringati Hari Santri Nasional ke-9, Puji Raharjo: Semangat Doa dan Persatuan, Jadikan Momen Refleksi Bagi Santri

banner 468x60

SIGER.NEWS – Kementerian Agama Provinsi Lampung melaksanakan apel Hari Santri Nasional (HSN) ke-9 yang yang digelar di Lapangan Korpri, Bandar Lampung, Selasa (22/10/2024).

Kegiatan ini dihadiri oleh, Penjabat Gubernur Lampung, Samsudin, Ketua PWNU Lampung, Dr. H. Puji Raharjo, S.Ag, S.S, M.Hum, ratusan para santri.

banner 336x280

Acara tersebut mengusung tema “Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan” Tema ini mencerminkan pentingnya melanjutkan perjuangan para santri terdahulu yang telah berjuang demi kemerdekaan bangsa. Kini, santri masa kini bertugas mengisi kemerdekaan dengan semangat baru.

Penjabat Gubernur Lampung, Samsudin yang dalam kesempatan itu membacakan sambutan Menteri Agama RI menyampaikan, Hari Santri merupakan momentum berharga bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk mengenang dan meneladani perjuangan para santri dalam mempertahankan kemerdekaan.

Samsudin juga menyinggung Resolusi Jihad yang dikeluarkan oleh Hadratus Syekh KH Hasyim Asy’ari, yang menegaskan bahwa melawan penjajah adalah kewajiban fardhu ‘ain bagi setiap Muslim.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung, Dr. H. Puji Raharjo, S.Ag, S.S, M.Hum dalam kesempatan tersebut membacakan teks bersejarah Resolusi Jihad yang pertama kali diumumkan oleh Hadratus Syekh KH. Hasyim Asyari pada 22 Oktober 1945.

“Resolusi yang menjadi tonggak perjuangan para santri dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia ini kembali dihidupkan sebagai pengingat akan pentingnya peran santri dalam sejarah bangsa,” ungkapnya.

Masih kata Puji Raharjo, Teks Resolusi Jihad ini diambil dari versi yang pernah dimuat di harian Kedaulatan Rakyat Yogyakarta, edisi No. 26 tahun ke-I, Jumat Legi, 26 Oktober 1945. Di dalamnya tertulis dengan jelas permohonan Nahdlatul Ulama kepada Pemerintah Republik Indonesia agar mengambil tindakan tegas dalam mempertahankan kemerdekaan bangsa dari ancaman kembalinya penjajah.

“Rapat besar wakil-wakil daerah Nahdlatul Ulama se-Jawa dan Madura pada 21-22 Oktober 1945 di Surabaya mendengarkan betapa besarnya hasrat umat Islam dan alim ulama untuk mempertahankan dan menegakkan agama serta kedaulatan Negara Republik Indonesia Merdeka,” ujarnya.

Puji Raharjo menambahkan, teks Resolusi Jihad ini menegaskan, bahwa mempertahankan kemerdekaan Indonesia adalah kewajiban setiap muslim, dan perjuangan tersebut harus dilakukan dalam semangat sabilillah, atau perjuangan di jalan Allah. Resolusi ini menjadi dasar moral dan spiritual bagi perlawanan umat Islam terhadap penjajah pada masa itu.

“Dengan semangat doa dan persatuan, peringatan Hari Santri Nasional tahun ini menjadi momen refleksi penting bagi seluruh santri. Mereka diingatkan untuk terus melanjutkan perjuangan dengan penuh semangat dalam merengkuh masa depan bangsa,” tutupnya.

Dalam Apel peringatan yang diselenggarakan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung bersama Pemerintah Provinsi Lampung ini menjadi salah satu acara puncak peringatan Hari Santri tingkat provinsi. (*/HPS)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *